15 September 2015

Proses Akuntansi

Halo sahabat pengunjung Goeboek Ilmu, selamat berjumpa kembali.. Pada kesempatan ini Goeboek Ilmu akan memberikan penjelasan dari Proses Akuntansi.
Dalam Artikel sebelumnya Goeboek Ilmu telah menyebutkan bahwa akuntansi dapat dilihat dari kegiatan dan kegunaannya. Kegiatan akuntansi meliputi :
1. Pengindentifikasian dan pengukuran data relevan untuk mengambil keputusan,
2. Pemrosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan,
3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Kegiatan - keigiatan tersebut di atas merupakan suatu proses yang berulang sehingga membentuk siklus. Secara ringkas proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Transaksi --> Pencatatan --> Penggolongan --> Pengiktisaran --> Lap. Akuntansi --> Menganalisa dan mengiterpretasikan --> Pemakai informasi akuntansi

Keterangan:
-Transaksi (Pengindentifikasi dan pengukur data)
-Pencatatan, Penggolongan, Pengiktisaran (Pemrosesan dan Pelaporan)
-Menganalisis dan menginterpretasikan (Pengkomunikasian Informasi)

Identifikasi dan Pengukuran Data
Data yang relevan untuk keputusan terdiri dari transaksi - transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Transaksi atau kejadian akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang. Keinginan untuk membeli barang bukan merupakan transaksi, karena belum dilaksanakan. Data yang telah diidentifikasikan ini kemudian diukur. Satuan pengukur yang tepat dalam akuntansi adalah satuan uang (Rupiah, Dolar dan lain -lain). Bagaimana dengan kegiatan perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang, Misalnya mengangkat pegawai?? Dalam hal demikian, Kegiatan tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai transaksi akuntansi (accounting transaction) dan karena itu tidak diproses lebih lanjut dalam akuntansi.

Proses dan Pelaporan
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan pengiktisara. Pencatatan (Recording) transaksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya di tulis dengan pensil atau pena mengetik pada peralatan komputer, membuat lubang pada kartu pons (punch card) atau memberi tanda - tanda tertentu. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Disamping dicatat, transaksi perusahaan sekaligus digolong - golongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan . Penggolongan (class sifying) transaksi penting agar penyajian dapat di ringkaskan. Contoh dari penggolongan transaksi adalah apabila semua pengeluaran untuk gaji dikelompokkan ke dalam satu pos penyajian, Misalnya beban gaji. Pengiktisaran (summarizing) adalah penyajian informasi yang telah digolong - golongkan ke dalam bentuk laporan seperti diinginkan pemakai.

Laporan Akuntansi
Laporan Akuntansi (Accounting Report) yang dihasilkan oleh suatu sistem akuntansi banyak macam ragamnya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak - pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah laporan keuangan (financial statement). Disamping laporan keuangan, banyak laporan - laporan lain yang dikeluarkan , misalnya laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporan - laporan kepada badan - badan pemerintah (seperti Misalnya BAPEPAM atau BKPM) dan laporan - laporan khusus untuk manajemen perusahaan sendiri.

Analisis dan Interpretasi
Agar berguna dalam proses pengambilan keputusan, laporan akuntansi perlu dianalisis dan diinterpretasikan. Analisis laporan keuangan (Financial statement analysis) pada hakikatnya adalah menghubungkan angka - angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahan (trend) nya. Angka -angka dalam laporan keuangan akan menjadi sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri - sendiri. Mereka baru berarti apabila dihubungkan dengan angka lain atau dilihat arah perubahan (trend) nya. Misalnya, apabila orang mengatakan bahwa perusahaannya memperoleh laba sebesar Rp. 4 miliar, makan angka ini tidak berbicara banyak. Akan tetapi; bila anka ini sudah dihubungkan dengan angka lain (misalnya angka penjualan yang berjumlah Rp 100 miliar), maka hubungan tadi (laba merupakan 4% dari penjualan) akan lebih bermanfaat dalam prosess pengambilan keputusan. Apa lagi kalau angka laba yang telah dinyatakan dalam persentase terhadap penjualan ini dibandingkan dengan angka yang sama tahun lalu (anggaplah misalnya bahwa persentase laba terahadap penjualan tahun lalu adalah 8%). Mengetahui arah perubahan (trend) laba perusahaan dari 8% tahun lalu menjadi 4% tahun sekarang lebih bermanfaat lagi dalam proses pengambilan keputusan.

Interpretasi laporan keuangan (financial statement interpretation) menghubungkan angka - angka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya, dengan keputusan usaha yang akan diambil. Dari hubungan ini akan dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk mengambil keputusan. Misalnya, bila laba perusahaan tahun ini adalah 4% dari penjualan sedang tahun lalu 8%, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang mengalami perkembangan kurang baik. Keputusan perlu diambil untuk mencegah penurunan lebih lanjut, misalnya mengadakan promsosi besar - besaran. Perlu dicatat bahwa walaupun informasi akuntansi sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan, namun, pada umumnya suatu keputusan usaha tidak hanya didasarkan atas informasi tersebut.

_*****_

Comments
0 Comments