8 October 2016

Analisis Perbandingan Rasio PT. Bantoel Internasional Investama Tbk

Hasil gambar untuk manajemen keuangan 1
ANALISIS PERBANDINGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk
PERIODE : 30 JUNI  2015 DAN 30 JUNI  2016


1.     Rasio Likuiditas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo.

1)      Current Ratio (CR)
Yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar (Hutang lancar)  dengan menggunakan harta lancar (Asset lancar)perusahaan.

Current Ratio = Current Assets / Current Liabilities

-          Current Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni  2015
Rp.5,920,410/ Rp. 3,425,329  = 1.73 x
-          Current Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni  2016
Rp. 9,504,875 / Rp. 3,809,400 = 2.5 x

Analisis Current Ratio (CR)
Berdasarkan perhitungan Current Ratio di tahun 2015 dan 2016 menunjukan terjadi peningkatan persentase yaitu dari 1.73 menjadi 2.5di tahun 2016. Hal tersebut menunjukan perkembangan yang baik atas kondisi keuangan perusahaan.Peningkatan persentase ini disebabkan karena PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk mampu meningkatkan nilai aset lancarnya di tahun 2015Rp. 5,920,410 ) dan di tahun 2016 Rp. 9,504,875) ,dan walaupun nilai hutang lancarnya meninggkat (Dari Rp. 3,425,329 menjadi Rp. 3,809,400),. Peningkatan aset lancar digunakan untuk penambahan persediaan (Dari  Rp. 4,707,115  menjadi Rp.5,184,935).

2)      Quick Ratio (QR) atau Acid-Test Ratio
Yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancer dengan menggunakan harta lancarnya tanpa memasukan variable inventories, karena inventories adalah harta lancar yang paling tidak likuid.
Quick Ratio (QR) = Current Assets – Inventory / Current Liabilities
-          Quick Ratio (QR) PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni  2015
(Rp. 5,920,410 – Rp. 4,707,115 )  / Rp. 3,425,329  = 0.35 x
-          Quick Ratio (QR) PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni  2016
(Rp. 9,504,875 – Rp. 5,184,935)  / Rp. 3,809,400 = 1.13 x

Analisis  Quick Ratio (QR)
Berdasarkan perhitungan Quick Rasio pada PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk Ditahun 2015 dan 2016menunjukan terjadi peningkatan persentase. Peningkatan ini disebabkan karena nilai aset lancar PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk mengalami kenaikan di tahun 2016 (Dari Rp. 5,920,410 menjadi Rp. 9,504,875), nilai perbandingan antara aktiva lancar setelah dikurangi persediaan memangakan mengurangi nilai Aset lancar akan tetapi Aktiva lancar tanpa Inventory ditahun 2015 memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan Jumlah Hutang lancar sehingga pada tahun 2015 perusahaan PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk berada pada kondisi yang kurang baik. Namun pada tahun 2016 karena meningkatnya Asset lancar yang cukup tinggi nilainyadimana  lebih besar dibandingkan dengan Total Hutang lancar di tahun 2016, sehingga membuatperusahaan PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbkpada tahun 2016 berada pada kondisi baik.

3)      Cash Ratio
Yaitu Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan dibank.

Cash Ratio = Cash  / Current Liabilities

-          Cash Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  3 Juni  2015
( Rp. 69,336 / Rp. 3,425,329= 0,02 x

-          Cash Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  30 Juni  2016
( Rp. 2,888,938 / Rp. 3,809,400 = 0.76 x

Analisis  Cash Ratio
Berdasarkan perhitungan Cash Ratio dari tahun 2015 dan 2016 menunjukan terjadi peningkatanpersentase yaitu  dari 0,02(2015) Menjadi 0.76 (2016) . Hal ini disebabkan karenanilai kas pada PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbkmengalamikenaikanyaitu dari Rp. 69,336 Menjadi Rp. 2,888,938, dimana juga Nilai Hutang lancar  Mengalami kenaikan yaitu dari Rp. 3,425,329 Menjadi Rp. 3,809,400 namun kenaikan ini membuat PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  tetap dalam kondisi ilikuid.

4)      NWC to Assets
Yaitu Rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kewajiban jangka pendek perusahaan terhadap Total Asset  yang dimiliki perusahaan. Semakin rendah menunjukan tingkat likuiditas perusahaan semakin rendah.
NWC to Assets  =NWC  / Total Asset  atau ( CA – CL) / Total Asset
-          NWC to Assets   PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni  2015
(Rp. 5,920,410 - Rp. 3,425,329  )  / Rp. 10,587,863  = 0.24 x
                                                                                
-          NWC to Assets   PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
(Rp. 9,504,875 - Rp. 3,809,400)  /  Rp. 14,384,567 =  0.40 x




AnalisisNWC to Assets
Berdasarkan perhitungan NWC to Assetsdari tahun 2015 dan 2016 menunjukan  terjadi peningkatan persentase di tahun 2016 yang dari 0.24(2015) Menjadi 0.40(2016) . Hal ini disebabkan karena nilai Asset lancar pada PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbkmengalami peningakatan yaitu Dari Rp. 5,920,410 menjadi Rp. 9,504,875walaupun  Nilai Hutang lancar  Mengalami kenaikanyaitu dari Rp. 3,425,329 menjadi Rp. 3,809,400 selain itu Total Asset juga mengalami peningkatan yaitu dari Rp. 10,587,863  (2015)   menjadi Rp. 14,384,567 (2016). Dari peningkatan ini dapat membantu PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk, Karena pada perhitungan rasio ini semua asset mengalami peningkatan dan juga hutang jangka pendek mengalami kenaikan.


5)      Interval Measure
Yaitu Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa lama perusahaan dapat terus berjalan.

Interval Measure = CA  / Average Daily Operating Cost

-          Interval Measure PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp. 5,920,410  /(( Rp. 6,966,044  + Rp. 1,688,304)/365) = 250 Hari
-          Interval Measure PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 9,504,875  /  (( Rp. 8,685,255  + Rp2,150,466)/365)  =320 Hari

AnalisisInterval Measure
Berdasarkan perhitungan Interval Measure dari tahun 2015 dan 2016 menunjukan  terjadi  kenaikan berjalan nya Perusahaan PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk dimana  di tahun 2015 Perusahaan tetap berjalan yaitu 250 Hari ( 8 Bulan 7 hari ) sedangkan ditahun 2016 Perusahaan Tetap Berjalan yaitu  320 Hari ( 10 Bulan 25  Hari ). Ini menunjukan bahwa kenaikan  terjadi sekitar 70 Hari ( 2 Bulan 10 Hari).
           
                        
2.     Rasio Aktivitas
Yaitu Rasio yang mengukur kecepatan denan mana berbagai account diubah kedalam sales atau cash – inflows atau cash – outflows.


1)    Inventory Turnover (ITO)
Yaitu mengukur aktivitas perusahaan  yang mana satu putaran persediaan meliputi satu proses mulai dari bahan mentah – barang setengah jadi – barang jadi – dijual. Inventory Turnover ini mengukur berapa kali berputar dalam satu tahun.

Inventory Turnover (ITO)= Cost Of Good Sold / Inventory



-          Inventory Turnover PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  30 Juni 2015
Rp. 6,966,044  /Rp. 4,707,115= 1.48  x

-          Inventory TurnoverPT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 8,685,255  /Rp. 5,184,935= 1.67 x

Analisis Inventory Turnover (ITO)
Berdasarkan perhitungan Inventory Turnover dari tahun 2015 dan 2016 menunjukan  terjadi  kenaikan berjalan nya Perusahaan PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk dimana  di tahun 2015 Perusahaan tetap berjalan yaitu 1.48 Kali sedangkan ditahun 2016 Perusahaan Tetap Berjalan yaitu 1.67 Kali. Ini menunjukan bahwa  pada tahun 2015 dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 1.48 kali sedangkan pada tahun 2016 dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 1.67 Kali.


2)    Average Age Of Inventory
Yaitu Rata – rata lama hari sales berada dalam inventory.

Average Age Of Inventory = 365 hari / Inventory Turnover


-          Average Age Of InventoryPT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
365/1.47 = 248 Hari
-          Average Age Of InventoryPT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
365/1.67 = 219 Hari


AnalisisAverage Age Of Inventory

Berdasarkan perhitunganAverage Age Of Inventory 2015 dan 2016 menunjukan bahwa lama persediaan berada digudang untuk tahun 2015 adalah 248 hari sedangkan untuk tahun 2016 lama persediaan digudang  berada selama 219 hari .  Ini berarti  bahwa ada sedikit lebih baik karna persediaan digudang pada tahun 2016 lebih laku terjual dibandingkan ditahun 2015.
3)    Average Collection Period (ACP)
Yaitu Rata – rata lama waktu yang dibutuhkan untuk menagih Account Receivable (A/R) sampai dibayarkan dalam cash. Average Collection Period disebut juga Days Sales Outstanding (DSO).

ACP = Account Receivable / Average sales Perday
ACP = Account Receivable / (annual sales/365)

-          ACP Inventory PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp.368,957 / (Rp.7,656,436/365) = 17.5 Hari

-          ACP Inventory PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 838,818 / (Rp. 9,643,246/365) = 31.7 Hari

AnalisisAverage Collection Period (ACP)
Berdasarkan perhitungan Average Collection Period dari tahun 2015 dan 2016 menunjukan bahwa  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk lama rata – rata waktu untuk menagih Piutang usaha adalah 17.5 Hari  (2015) dan 31.7 Hari (2016). Dari hasil perhitungan ini menunjukan bahwa manajemen kredit (Bagian Penagih) ditahun 2015 memiliki performa yang baik dibanding dengan Manajemen kredi ditahun 2016.

4)    Average Payment Period (APP)
Yaitu Rata – rata periode waktu yang dibutuhkan untuk membayar account payable.

APP = Account Payable / Annual Purchase/365)


5)    NWC Turnover
Yaitu Menunjukan berapa kali modal perusahaan berputar dalam setahun

NWC Turnover =  Sales / NWC (CA-CL)

-          NWC Turnover  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp.7,656,436  /  (Rp. 5,920,410 - Rp. 3,425,329 )  = 3.06 x

-          NWC Turnover  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 9,643,246 /  (Rp. 9,504,875 - Rp. 3,809,400)  = 1.7 x


AnalisisNWC Turnover
Berdasarkan perhitungan Average Collection Period menunjukan bahwa  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk   pada Tahun 2015 Modal kerja perusahaan berputar sebanyak 3.06 Kali dalam setahun sedangkan pada Tahun 2016 Modal kerja perusahaan berputar hanya sebanyak 1.7 Kali, Jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2015. Akan tetapi dari perputaran modal tersebut tahun 2016 lebih efektif.
6)    Fixed Assets Turnover
Yaitu Menghitung berapa Asset tetap yang berputar dalam setahun.Nilai asset tetap yang digunakan ialah Nilai Buku bisa juga digunakan Harga perolehan dari asset tetap. Bila terdapat perbedaan yang besar antara perputaran asset tetap neto  (bila digunakan nilai buku asset tetap) Hal ini berarti asset tetap perusahaan telah lama susut ( lama digunakan) sehingga nilai buku nya menjadi kecil. Hal ini dapat berindikasi bahwa asset tetap perusahaan digunakan secara efisien atau sebaliknya perusahaan tidak melakukan peremajaan asset tetapnya.


Fixed Asset Turnover = Sales /  NFA (Gross Fixed asset – Akumulasi depresiasi)

-          Fixed Asset TurnoverPT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp.7,656,436  /  Rp.  4,211,261 =  1.82 x

-          Fixed Asset TurnoverPT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 9,643,246 / Rp.  4,302,351 =  2.24 x

Analisis Fixed Assets Turnover
Berdasarkan perhitungan Fixed Asset Turnover menunjukan bahwa  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk   pada Tahun 2015 Asset Tetap  perusahaan berputar sebanyak 1.82  Kali dalam setahun sedangkan pada Tahun 2016 Asset tetap  perusahaan berputar hanya sebanyak 2.24  Kali, Lebih banyak  dibandingkan dengan tahun 2015. Ini berarti bahwa Asset tetap yang berputar (digunakan) ditahun 2015 lebih efektif.

7)    Total Asset Turnover (TATO)
Yaitu Rasio yang mengindikasikan efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset yang dimiliki untuk menghasilkan sales.

Total Asset Turnover = Sales / Total Asset

-          Total Asset TurnoverPT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp.7,656,436  / Rp. 10,587,863 = 0.72 x

-          Total Asset TurnoverPT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp. 9,643,246 / Rp. 14,384,567 = 0.67 x

Analisis Total Assets Turnover
Berdasarkan perhitungan Total Asset Turnover menunjukan bahwa  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk   pada Tahun 2015 Total Asset  perusahaan berputar sebanyak 0.72 Kali sedangkan ditahun 2016 menurun yaitu dimana Total Asset perusahaan hanya berputar sebanyak 0.67 Kali. Sangat tidak umum untuk TATO < 1.

3.     Rasio Hutang
Yaitu Rasio yang menganalisis keuangan lebih memperhatikan hutang jangka panjang, karena hutang jangka panjang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap kontrak pembayarang jangka panjang. Semakin besar hutang perusahaan semakin tinggi resiko perusahaan akan tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran hutang sesuai kontrak dan ada kemungkinan bangkrut.
Secara umum semakin banyak hutang yang digunakan perusahaan dalam hubungan nya dengan total asset perusahaan, semakin besar financial leverage perusahaan

1)      Debt Ratio  (DR)
Yaitu mengukur total asset yang dibiayai oleh kreditur perusahaan. Semakin tinggi ratio semakin besar jumlah uang orang lain yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan profit.

Debt Ratio = Total liabilities / Total Asset  x 100%



-          Debt Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
( Rp. 12,851,047 / Rp. 10,587,863) x 100% = 121%

-          Debt Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
(Rp. 4,198,520 / Rp. 14,384,567) x 100%  = 29%


Analisis Debt Ratio
Berdasarkan perhitungan debt  rasio pada PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk di  tahun 2015  dan  2016 menunjukan terjadi penurunan persentase. Hal ini terjadi karena total hutang mengalami penurunan, sedangkan total aset  mengalami peningkatan. Peningkatan total asset disebabkan karena nilai kas perusahaan meningkat dari  tahun 2015 sebersar Rp. 69,336 menjadi Rp. 2,888,938 ditahun 2016.


2)      Equity Multiplier

Equity Multiplies = TA / TE = 1+ D/E

-          Equity Multiplier PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp. 10,587,863 /  (Rp.2, 263,184) =  - 4.68 x

-          Equity Multiplier PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 14,384,567 / Rp. 10, 177,047 =1.41 x

Analisis Equity Multiplier
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk dalam mendayagunakan ekuitas pemegang saham sebesar  - 4.68 x , sedangkan pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 1.41 x. ini berarti PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbkdalam keadaan Kurang Solvabel karena nilainya kurang dari 100% . Equity Multiplier harus ditingkatkan agar melebihi 100% supaya kinerja perusahaan dalam pengelolaan ekuitas menjadi lebih baik.


3)      Debt / Equity

Debt / Equity = TD / TE

-          Debt / Equity PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30  Juni 2015
(Rp.10,587,863  - (- Rp.2,263,184)) /-  Rp.2,263,184 = - 5.68 x

-          Debt / Equity PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30  Juni 2016
(Rp. 14,384,567- Rp.10,177,047) / Rp.10,177,047 = 0.41 x


Analisis Debt / Equity
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai – 5.68  Artinya, bahwa -05.68 modal perusahaan dibiayai dengan hutang sendiri sedangkan ditahun 2016 mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan yatu nilai 0.41 Artinya, bahwa 0.41   modal perusahaan dibiayai dengan hutang sendiri. Ditahun 2015 dan 2016 menunjukan keadaan yang tidak sulvabel karena yang dikatakan sulvabel ialah jika modal mampu membiayai Hutang jangka panjang sebesar 100% keatas
.
4)      Long Term Debt Rasio

Long Term Debt Rasio = LTD /(LTD+TE)

-          Long Term Debt Rasio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30  Juni 2015
Rp.9,425,718 / ( Rp.9,425,718 + (- Rp.2,263,184))  x 100%  = 132 %

-          Long Term Debt Rasio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30  Juni 2016
Rp. 398,120 / ( Rp. 398,120 + Rp.10,177,047 ) x 100%  =  37  %
Analisis Long Term Debt Rasio
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai 132 %   Artinya, Hutang jangka hanya bisa menjamin Modal   sebesar 132% sedangkan ditahun 2016 mengalami penurunan walaupun tidak signifikan yatu nilai 37 % Artinya, , Hutang jangka hanya bisa menjamin Modal   sebesar 37 %.

5)      Times Interest Earned Ratio (TIE)
Yaitu Ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pinjaman sesuai kontrak pinjaman

TIE = EBIT / Interest
                   Common Stock Equity
-          TIE PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
((-Rp. 993,147) / Rp. 15,895) =  - 62.48 x

-          TIE PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30  Juni 2016
((-Rp. 1,181,979)  / Rp. 16,302) = - 72.50 x




Analisis Times Interest Earned Ratio
               Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai – 62.48 x dan ditahun 2016 menunjukan nilai – 72.50 x. 

Ketika ratio lebih kecil dari satu, perusahaan tidak menghasilkan cukup uang dari EBIT operasinya untuk memenuhi kewajiban bunga. Perusahaan kemudian harus baik menggunakan uang tunai di tangan untuk membuat perbedaan atau meminjam dana. 

6)      Cash Coverage


Cash Coverage = (  EBIT + Depreciation ) / Interest

-          Cash Coverage  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30  Juni 2015
((-Rp. 993,147 + Rp. 24,389 ) / Rp. 15,895) =  - 60.94  x

-          Cash Coverage  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30  Juni 2016
((-Rp. 1,181,979 + Rp. 21,479)  / Rp. 16,302) = - 71.18 x

Analisis Times Cash Coverage
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai - 60.94  x dan ditahun 2016 menunjukan nilai - 71.18 x. Ketika interest coverage ratio lebih kecil dari satu, perusahaan tidak menghasilkan cukup uang dari Total EBIT dan Depreciation  operasinya untuk memenuhi kewajiban bunga. Perusahaan kemudian harus baik menggunakan uang tunai di tangan untuk membuat perbedaan atau meminjam dana. Biasanya, itu adalah tanda peringatan ketika cakupan bunga turun di bawah 2,5 x. jadi dapat disimpulkan bahwa untuk tahun 2015 dan 2016 perusahaan PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  tidak mampu memenuhi kewajiban Bunga.


4.     Rasio Profitabilitas
Yaitu digunakan untuk analis keuangan untuk mengevaluasi profit perusahaan yang berkaitan dengan tingkat sales tertentu, tingkat aset tertentu , atau investasi oleh owner.








1)    Gross Profit Margin
Yaitu untuk mengukur persentase setiap dolar sales yang tersisa setelah perusahaan membayar Cost Of Good Sold

Gross Profit Margin =( ( Sales – COGS ) / Sales) x 100%

-          Gross Profit Margin  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
((Rp. 7,656,436 – Rp. 6,966,044) / Rp. 7,656,436) x 100%  = 9  %
-          Gross Profit Margin  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
((Rp. 9,643,246 – Rp. 8,685,255) / Rp. 9,643,246) x 100% = 9.9 %

Analisis Gross Profit Margin
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai 9 % Artinya setiap Rp.1 penjualan bersih,perusahaan memperoleh laba bersih sebesar 9 % sedangkan untuk tahun 2016 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk mengalami peningkata yaitu   menunjukan nilai 9.9% yang berarti dari setiap Rp.1 penjualan bersih,perusahaan memperoleh laba bersih sebesar 9.9 %.

2)    Operating Profit Margin
Yaitu mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah semua cost dan expenses operasi dibayar.

Operating Profit Margin = Operating Profit ((COGS + Sales Expense + General and Administrative
     Expense) / Sales) x 100%


-          Operating Profit Margin  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
((Rp. 6,966,044 + Rp. 838,410 + Rp. 348,261) / Rp. 7,656,436) x 100% = 106 %
-          Operating Profit Margin  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
((Rp. 8,685,255 + Rp. 1,002,866 + Rp. 449,500) / Rp. 9,643,246) x 100% = 105%







Analisis Operating Profit Margin

Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai 106 % sedangkan untuk tahun 2016 menunjukan 105% ini menunjukan bahwa pada tahun 2015 dan 2016 merupakan ketidaksebandingan biaya yang dikeluar untuk membuat produk dengan hasil penjualan pada masing masing periode sehingga bisa berdampak pada kerugian.


3)    Net Profit Margin
Yaitu mengukur persentase setiap dollar sales yang tersisa setelah semua cost dan expenses termasuk interest , tax, dan deviden saham preferred dibayar.

Net Profit Margin = (Earning available for common stockholders / Sales) atau (NI / Sales) x 100%


-          Net Profit Margin PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
((-Rp. 501,370) / Rp. 7,656,436 ) x 100% = - 6.54 %


-          Net Profit Margin PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
((-Rp. 525,906) / Rp. 9,643,246) x 100%  = - 5.45%

Analisis Net Profit Margin
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai – 6.54 % sedangkan untuk tahun 2016 menunjukan -5.45 % ini menunjukan bahwa pada tahun 2015 dan 2016 merupakan kerugian yang sangat parah karena setiap penjualan yang dilakukan disetiap periode tidak mendapatkan profik yang mana disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan tinggi dibandingkan dengan penjualan.


4)    Earning Per Share (EPS)
Yaitu menunjukan jumlah dollar yang dihasilkan (Earned) untuk setiap saham biasa yang beredar, bukan jumlah earning yang benar benar didistribusikan kepada shareholder.

Earning Per Share = Earning Available To Common Stockholder / Jumlah lembar saham
yang beredar.

-          Earning Per Share PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
((-Rp. 501,370) / Rp. 7.240.005.000)  =  - 0.000069

-          Earning Per Share PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
((-Rp. 525,906) / Rp. 36.401.136.250)  = - 0.000014

Analisis Times Interest Earned Ratio
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai - 0.000014  dan ditahun 2016 menunjukan nilai - 0.000014 . Rasio – rasio laba ini menunjukkan dampak gabungan dari likuiditas dan manajemen aktiva/ kewajiban terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Namun jika dilihat dari Hasil yang didapat oleh PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk ditahun 2015 dan 2016 , ini menunjukan bahwa nilai laba per saham nya menurun tajam menjadi minus
.
5)    Return on Total Asset  (ROA)
Yaitu mengukur efektifitas keseluruhan pihak manajemen perusahaan dalam menghasilkan profik dengan aset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini disebut juga return on investment.

Return on Total Asset = Earning Available for common stockholder / Total asset

-          Return on Total Asset  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 31 Juni 2015
((-Rp. 501,370) / Rp. 10,587,863) x 100% =  - 4.73 %

-          Return on Total Asset PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 31 Juni 2016
((-Rp. 525,906)  / Rp. 14,384,567) x 100%  = - 3.65 %

Analisis Times Return on Total Asset
               Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai - 4.73 % dan ditahun 2016 menunjukan nilai - 3.65 %.  Pengembalian aset langkah rasio seberapa efektif perusahaan dapat memperoleh laba dari investasi dalam aset. Dengan kata lain, ROA menunjukkan seberapa efisien perusahaan dapat mengkonversi uang yang digunakan untuk membeli aset menjadi pendapatan atau laba bersih.
 
6)    Return on Common Equity (ROE)
Yaitu mengukur return yang dihasilkan (earned) bagi investasi pemegang saham biasa dalam perusahaan.

Return on Common Equity = Earning Available for common stockholder /                                                                                Common Stock Equity

-          Return on Common Equity PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
((-Rp. 501,370) / Rp. 362,000) x 100% =  - 138.5  %

-          Return on Common Equity PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
((-Rp. 525,906)  / Rp. 362,000) x 100%  = - 145.27 %



Analisis Times Return on Common Equity
               Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai - 138.5  %dan ditahun 2016 menunjukan nilai - 145.27 %. 

Kembali pada langkah-langkah ekuitas seberapa efisien perusahaan dapat menggunakan uang dari pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan dan mengembangkan perusahaan. Tidak seperti lain kembali pada rasio investasi, ROE adalah rasio profitabilitas dari sudut investor pandang-bukan perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini menghitung berapa banyak uang yang dibuat berdasarkan investasi investor di perusahaan.
 
 
 
5.     Market Rasio
Yaitu menghubungkan nilai pasar perusahaan, yang diukur dengan harga saham perusahaan saat ini, dengan angka yan dihitung berdasarkan accounting.
 
 
1) Price / Earning Ratio (P/E Ratio)
Yaitu mengukur berapa besar investo bersedia membayar untuk setiap dollar earning yang dihasilkan perusahaan. Semakin tinggi PER semakin besar confidence para investor. 
 
Price / Earning ratio = Market price per share of common stock / Earning Per share 
 
 
-          Price / Earning ratio  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp. 550 / Rp. - 0.000069  =  - 7.971.014,493

-          Price / Earning ratio  PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 442 / Rp. - 0.000014  = - 31.571.428,57

Analisis Price / Earning Ratio (P/E Ratio)
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai - 7.971.014,493 dan ditahun 2016 menunjukan nilai - 31.571.428,57. Price Earning Ratio (PER) digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Investor dapat mempertimbangkan rasio ini untuk memilah-milah saham mana yang nantinya dapat memberikan keuntungan yang besar dimasa mendatang. PER menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dengan earning per share.




2)      Market / Book Ratio (M/b Ratio)
Yaitu Rasio yang mencerminkan bagaimana para investor menilai performa perusahaan. Saham yang diharapkan memperoleh (Earn) Return yang relatif tinggi dibandingkan dengan resiko, biasa nya dijual dengan kelipatan M/B yang lebih besar.

-          Book Value per share of common stock = Common stock equity / Jumlah lembar saham

-          Market / Book Ratio = Market price pershare of common stock / Book value per share `                                           of  common stock


-          Book Value per share of common stock  30 Juni 2015
Rp. 362,000 / Rp. 7.240.005.000 =  0.00004999996547
-          Book Value per share of common stock  30 Juni 2016
Rp. 362,000 / Rp. 36.401.136.250 = 0.000009944744513 


-          Market / Book Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2015
Rp. 550  / 0.00004999996547 = 11000007.6


-          Market / Book Ratio PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk 30 Juni 2016
Rp. 442  / 0.000009944744513  = 44445586.25

Analisis Market / Book Ratio
Berdasarkan perhitungan pada tahun 2015 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk  menunjukan nilai 11000007.6 dan ditahun 2016 menunjukan nilai 44445586.25. ini menunjukan bahwa ditahun 2015 setiap harga pasar 1 menunjukan nilai buku 11000007.6 sedangkan ditahun 2016 mengalami peningkatan yaitu setiap nilai pasar 1 menunjukan nilai buku 44445586.25.












Comments
0 Comments